Laporan Praktikum XII
Manajemen Aplikasi
MATA KULIAH SISTEM OPERASI
Penyusun :
Purbo Dwi Junianto (2203421016)
PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2024
POKOK BAHASAN:
- Redhat Package Manager
- Tar, Gzip
TUJUAN BELAJAR:
- Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
- Mengerti konsep RPM, TAR, dan GZIP.
- Menggunakan RPM.
- Menggunakan TAR dan GZIP untuk instalasi software.
DASAR TEORI:
- 1. MANAJEMEN PAKET SOFTWARE
- Setiap system Linux mempunyai manajemen paket software, yang paling popular adalah RPM (RedHat Package Management).
- RPM mengatur instalasi paket software, maintenance/upgrade dan menghapus paket software dari system, atau lebih dikenal dengan install dan uninstall (install / remove).
- RPM menyimpan informasi tentang paket yang diinstalasi dalam sebuah database. Penghapusan paket berarti juga menghapus semua files dan direktori yang terdaftar pada database tersebut, lengkap dengan nama PATH (lokasi dimana file dan direktori tersebut berada).
- RPM menyimpan paket dalam bentuk file yang telah dikompres dan ditulis sebagai file degan ekstensi *.rpm.
- 2. FUNGSI MANAJER PAKET SOFTWARE
- Menghitung besar paket yang disesuaikan dengan kapasitas penyimpanan disk yang masih tersedia, apakah cukup atau tidak.
- Memeriksa apakah ada library atau file-file lain yang dibutuhkan untuk software tersebut
- Menghindari konflik dengan software yang telah terpasang di system.
- Proses instalasi tidak mengacaukan system (membuat system file menjadi terganggu / korup).
- Upgrade ke versi yang baru tanpa mengganggu konfigurasi yang sudah ada.
- Verifikasi files dalam paket tersebut.
- 3. PAKET SOFTWARE
Terdiri dari 2 jenis :
1. Paket binary (biner)
Terdiri atas kumpulan program executable. Paket ini berekstensi *.rpm.
2. Paket source
Berisi teks dari program yang kemudian dapat dikompilasi menjadi executable. Paket ini mempunyai ekstensi *.src.rpm.
- 4. NAMA PAKET
Penamaan paket diatur dengan konvensi sebagai berikut :
· Nama
· Versi
· Release
· Platform arsitektur (Intel, Alpha, Risc, …)
Platform:
i386 Intel
alpha DEC
sparc SUN
mips MIPS
ppc PowerPC
m68k Motorola 680x0
noarch Bebas, tanpa platform
- 5. RPM QUERY
RPM dengan opsi –q memberikan informasi tentang paket sebagai berikut :
# rpm –q samba samba –2.0.5-1S #
Informasi tentang versi paket samba adalah versi 2.0.5. Beberapa sub-opsi dapat diberikan, antara lain :
i menampilkan informasi yang lebih rinci
l list (daftar) semua file(s)
d tampilkan hanya file dokumentasi saja
c tampilkan hanya konfigurasi file
f info tentang paket memiliki file apa saja
p berfungsi pada paket yang belum diinstalasi
--scripts menampilkan script untuk instalasi
- 6. TAR
Tar singkatan dari Tape ARchive. Tar mula-mula didesain untuk backup tape, tetapi digunakan untuk membuat file tar pada semua sistem file. tar membuat satu "tar file" (yang disebut dengan "tarball") pada beberapa file dan direktori. File tar tidak dikompresi, hanya sebuah file heap yang dibentuk bersama dalam satu kontainer. Sehingga file tar akan mempunyai jumlah byte yang sama dengan semua file individu yang dikombinasikan ditambah sedikit file ekstra. File tar dapat dikompresi dengan menggunakan gzip atau bzip2.
Contoh :
· tar –xvf example.tar mengekstraksi isi dari example.tar dan menunjukkan file yang akan diekstraksi
· tar –cf backup.tar /home/ftp/pub membuat file tar bernama
backup.tar dari isi direktori /home/ftp/pub
· tar –tvf example.tar menampilkan isi dari example.tar pada screen.
- 7. GZIP
Gzip merupakan format ZIP UNIX yang asli. Biasanya membentuk file tar terlebih dahulu dan kemudian mengkompresi dengan menggunakan gzip. File -file ini mempunyai ekstensi .tar.gz yang menunjukkan file tar yang di-zip dengan gzip. Selain itu juga terdapat file berekstensi .tgz. File ini merupakan file kompresi dengan gzip yang kompatibel dengan WinZip dan PkZip. Sehingga file zip pada UNIX dapat di unzip pada Windows.
Contoh :
· Untuk kompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah berikut: gzip filename.tar (dimana filename.tar adalah nama file yang dikompres). Hasil dari operasi ini adalah file yang bernama filename.tar.gz. Defaultnya, gzip akan menghapus file filename.tar
· Untuk dekompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah berikut: gzip – d filename.tar.gz. Hasil dari operasi ini adalah file bernama filename.tar. Defaultnya, gzip akan menghapus file filename.tar.gz
TUGAS PENDAHULUAN:
Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
- 1. Apa yang dimaksud dengan RPM? Sebutkan fungsi-fungsi RPM.
Jawab:
RPM (RedHat Packet Management) adalah manajemen paket software pada Linux. RPM berfungsi untuk mengatur instalasi paket software, maintenance/upgrade dan menghapus paket software dari system, atau lebih dikenal dengan install dan uninstall (install / remove). RPM juga berfungsi untuk menyimpan informasi tentang paket yang diinstalasi dalam sebuah database.
- 2. Sebutkan opsi-opsi yang digunakan pada perintah rpm dan jelaskan maksudnya.
Jawab:
Beberapa sub-opsi yang digunakan pada perintah rpm, antara lain :
i : menampilkan informasi yang lebih rinci
l : list (daftar) semua file(s)
d : tampilkan hanya file dokumentasi saja
c : tampilkan hanya konfigurasi file
f : info tentang paket memiliki file apa saja
p : berfungsi pada paket yang belum diinstalasi
--scripts : menampilkan script untuk instalasi
- 3. Apa yang dimaksud dengan perintah tar?
Jawab:
TAR (Tape Archive) adalah perintah yang digunakan untuk membuat file arsip seperti zip dan tar Linux.
- 4. Apa yang dimaksud dengan perintah gzip?
Jawab:
GZIP adalah perintah Linux yang digunakan untuk kompresi file.
PERCOBAAN:
Percobaan 1: Login Sebagai root
Percobaan 2: Menghapus Paket
1. Opsi – e digunakan untuk menghapus paket yang sudah instalasi. Bila ada ketergantungan paket lain atas paket yang akan dihapus, maka RPM membatalkan penghapusan tersebut
# rpm –q apache
# rpm –e apache
2. Paket apache tidak bisa dihapus karena masih ada paket lain yang tergantung atas paket tersebut, yaitu modul PHP. Maka paket mod_php3 harus dihapus lebih dahulu
# rpm –e mod_php3
3. Setelah itu paket apache baru bisa dihapus
# rpm –e mod_php3
# rpm –q --scripts samba
Percobaan 3: Menggunakan TAR
1. Logout dari root dan login sebagai <user>.
2. Pastikan berada pada home directory. Dan lihatlah isi home direktori Pindah ke direktori Desktop. Setelah itu kembali ke home direktori
$ cd
$ ls –al
$ cd Desktop
$ cd
Hasil:
Analisa:
Pada percobaan di atas, user masuk ke dalam direktori home menggunakan perintah cd lalu perintah ls -l untuk melihat direktori/file secara lengkap. Untuk masuk ke dalam direktori Desktop, maka perintah cd Desktop digunakan dan untuk Kembali ke home bisa menggunakan perintah cd lagi.
3. Buatlah file tar pada direktori Desktop
$ tar –cvf desktop.tar Desktop
$ ls -al
Hasil:
Analisa:
Perintah $ tar –cvf desktop.tar Desktop digunakan untuk membuat file tar pada direktori desktop. Setelah dibuat, kita bisa cek apakah file yang berhasil dibuat atau tidak dengan menggunakan perintah ls -al.
4. Rename direktori Desktop menjadi Desktop.old. Lihatlah file desktop.tar pada direktori Desktop.old
$ mv Desktop Desktop.old
$ ls –l
$ cd Desktop.old
$ ls –l
$ cd ..
Hasil:
Analisa:
Perintah $ mv Desktop Desktop.old merupakan perintah untuk memindahkan direktori Desktop ke direktori baru bernama Desktop.old, sehingga pada nomor sebelumnya, direktori desktop masih terlihat ketika perintah ls -al dipanggil, namun pada percobaan ini, direktori Desktop sudah tidak ditemukan dan yang ditemukan adalah direktori Desktop.old. Untuk masuk ke dalam direktori Desktop.old, menggunakan perintah cd Desktop.old dan untuk kembali ke satu direktori ke atas menggunakan perintah cd ..
5. Ekstraksi isi dari file tar. Lihatlah isi direktori dan seharusnya akan terlihat direktori Desktop yang original
$ tar –xvf desktop.tar
$ ls –al
$ cd Desktop
Hasil:
Analisa:
Perintah $ tar –xvf desktop.tar untuk mengektraksi isi dari file desktop.tar. dan menunjukkan file yang akan diekstraksi. Opsi -x digunakan untuk mengekstrak, opsi -v adalah verbose yang berfungsi untuk menampilkan proses ekstrak/menampilkan seluruh prosesnya, dan opsi -f adalah file yang berfungsi untuk menentukan nama file yang akan diekstrak.
6. Hapus direktori Desktop
$ rm –rf Desktop
Hasil:
Analisa:
Perintah diatas berfungsi untuk menghapus direktori desktop.
Percobaan 4: Menggunakan GZIP
1. Buatlah file gzip dari desktop.tar, pastikan terbentuk file desktop.tar.gz
$ gzip desktop.tar
$ ls –al
Hasil:
Analisa:
Percobaan diatas dilakukan untuk mengubah file ke dalam bentuk zip dengan perintah gzip. Untuk mengecek apakah file telah berhasil di zip, Ketika perintah ls -al dipanggil, maka file akan mempunyai ekstensi .gz dibelakangnya. Pada gambar di atas, file ini mempunyai ekstensi .tar.gz yang menunjukkan file tar yang di-zip dengan gzip.
2. Dekompresi file gzip desktop.tar.gz dan cobalah untuk ekstraksi isi file tar
$ gzip –d desktop.tar.gz
$ ls –al
$ tar –xvf desktop.tar
$ ls –al
$ cd Desktop
Hasil:
Analisa:
Pada percobaan di atas, opsi -d digunakan untuk mendekrompresi file yang telah dizip. Sehingga file desktop.tar.gz akan berubah menjadi file desktop.tar ditunjukkan pada gambar di atas setelah perintah ls -al dijalankan. Perintah $ tar –xvf desktop.tar untuk mengektraksi isi dari file desktop.tar. dan menunjukkan file yang akan diekstraksi.
3. Hapus file tar dan direktori Desktop.old
$ rm desktop.tar
$ rm -rf Desktop.old
Hasil:
Analisa:
Percobaan diatas digunakan untuk menghapus direktori desktop.tar dan desktop.old.
LATIHAN:
1. Buatlah file menggunakan editor vi dengan nama [Nama Anda].txt. Pada file ini tuliskan langkah-langkah membuat file zip dari suatu direktori pada Linux. Kemudian file tersebut buatlah menjadi file tar dan kompresi file tersebut menggunakan gzip.
Jawab:
Untuk membuat file Purbo.txt, saya menggunakan perintah nano Purbo.txt seperti berikut:
Sehingga muncul halaman untuk membuat isi file dan pada file Purbo.txt ini saya mengisikan data mengenai langkah-langkah membuat file dan direktori zip seperti pada gambar berikut:
Kemudian saya tekan Ctrl-X untuk keluar yang kemudian pilih yes atau Y untuk menyimpan data yang telah diedit atau dibuat, lalu enter.
Langkah selanjutnya adalah membuat file Sheren menjadi file tar dan kompresi file tersebut menggunakan gzip dengan langkah-langkah seperti pada gambar berikut ini:
Pada perintah diatas, saya membuat file Sheren.tar pada Desktop yang kemudian saya mencobanya untuk mengekstrak file dan ketika perintah ls dipanggil, muncul tampilan seperti pada gambar di atas.
Selanjutnya saya mengubah file Purbo.tar ke dalam bentuk zip dengan menggunakan perintah seperti gambar di atas.
Lalu, untuk mendekrompresinya, saya menggunakan opsi -d pada perintah gzip sehingga ketika perintah ls dipanggil, maka file Sheren.tar.gz kembali berubah menjadi Purbo.tar, yang artinya file berhasil didekompresi.
KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa Linux memiliki berbagai alat manajemen paket dan arsip yang sangat berguna dalam mengelola software serta file sistem. RPM (RedHat Package Management) adalah salah satu manajemen paket yang paling populer di Linux. RPM berfungsi untuk instalasi, upgrade, dan penghapusan paket software, serta menyimpan informasi paket yang terinstalasi dalam database. RPM memungkinkan pengguna mengelola paket dengan mudah, seperti memastikan kompatibilitas, menghindari konflik antar software, dan menjaga integritas sistem saat melakukan upgrade.
Selain RPM, terdapat juga perintah tar
dan gzip
yang digunakan untuk pengarsipan dan kompresi file. tar
memungkinkan pembuatan arsip dari beberapa file atau direktori, yang berguna untuk backup atau distribusi file dalam satu paket. Hasil arsip tar
dapat dikompresi menggunakan gzip
agar ukurannya lebih kecil, membantu dalam efisiensi penyimpanan dan transfer data. Pemahaman mengenai tar
dan gzip
memudahkan pengguna dalam melakukan kompresi dan dekompresi file sesuai kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA:
Naki, I. (2014, Maret 14). Catatan Anak Hulondalo. Retrieved from Laporan Praktikum 16 Manajemen Aplikasi: https://ibrahimnaki.wordpress.com/2014/03/14/laporan-praktikum-16-manajemen-aplikasi/
0 Komentar