LAPORAN PRAKTIKUM 3
OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORI
Disusun Oleh:
Purbo Dwi Junianto (2203421016)
BM 5B
PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK, 2024
A. POKOK BAHASAN
- Operasi file pada sistem operasi Linux.
- Struktur direktori pada sistem operasi Linux.
B. TUJUAN BELAJAR
- Memahami organisasi file dan direktori pada sistem operasi Linux.
- Menciptakan dan memanipulasi direktori.
- Memahami konsep hard link dan symbolic link.
C. ABSTRAK
Sistem operasi Linux menyediakan serangkaian perintah dan fungsi yang sangat kuat untuk mengelola file dan struktur direktori. Pemahaman mengenai operasi file dan struktur direktori menjadi fundamental dalam administrasi sistem, pemrograman, dan pemrosesan data di lingkungan Linux. Operasi file mencakup tindakan seperti membuat, membaca, menulis, memodifikasi, dan menghapus file, sementara struktur direktori merujuk pada hierarki yang digunakan untuk mengorganisasi file dalam sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam berbagai perintah Linux yang digunakan untuk menangani file dan direktori, seperti cp
, mv
, rm
, ls
, dan mkdir
. Selain itu, akan dibahas juga mekanisme pengelolaan izin file dan direktori yang berperan penting dalam menjaga keamanan dan integritas data. Melalui analisis ini, diharapkan pembaca dapat memahami konsep-konsep dasar serta menerapkannya secara efektif dalam kegiatan sehari-hari yang melibatkan pengelolaan file dan direktori pada Linux.
Kata Kunci: Linux, operasi file, struktur direktori, perintah Linux, izin file, administrasi sistem.
D. TEORI SINGKAT
1. Organisasi File pada Linux
Sistem file pada Linux diatur dalam struktur pohon yang dimulai dari root (/
). Sistem file ini bersifat hierarkis, artinya semua file dan direktori memiliki hubungan yang terstruktur, dimulai dari root yang bertindak sebagai akar dari seluruh sistem. Direktori pada Linux tidak hanya berisi file, tetapi juga dapat berisi direktori lain (subdirektori). Setiap file yang ada di dalam direktori akan memiliki INODE, yang merupakan pointer untuk menunjuk ke data file tersebut. File ini bisa berupa file biasa, direktori, atau perangkat I/O.
2. Direktori Standar pada Linux
Setelah instalasi, Linux menciptakan sejumlah direktori standar, yang memiliki fungsi khusus untuk mendukung sistem operasi dan aplikasi yang berjalan. Beberapa direktori standar tersebut antara lain:
- /etc: Berisi file konfigurasi administratif dan script untuk pengelolaan sistem.
- /dev: Berisi file yang merepresentasikan perangkat keras seperti disk, printer, jaringan, dll.
- /bin: Berisi utilitas dasar sistem yang dapat digunakan oleh semua pengguna.
- /sbin: Berisi utilitas untuk administrasi sistem yang hanya bisa diakses oleh superuser.
- /tmp: Direktori untuk menyimpan file sementara yang akan dihapus saat sistem melakukan boot ulang.
- /boot: Berisi file penting untuk proses bootstrap, termasuk kernel Linux.
- /proc: Berisi informasi tentang kernel dan proses yang berjalan pada sistem, serta file virtual yang menyediakan informasi tentang sistem.
3. Tipe File pada Linux
Sistem operasi Linux mengenali beberapa tipe file, yang masing-masing memiliki peran dan atribut berbeda:
- Ordinary File: File biasa yang berisi data, program, atau dokumen.
- Direktori: File khusus yang menyimpan daftar file dan subdirektori.
- Block Device File: File yang merepresentasikan perangkat keras yang menggunakan transmisi data berbasis blok, seperti disk.
- Character Device File: File yang merepresentasikan perangkat keras yang menggunakan transmisi data berbasis karakter, seperti terminal dan modem.
- Named Pipe (FIFO): File yang digunakan untuk komunikasi antar proses.
- Symbolic Link: File yang berisi rujukan ke file atau direktori lain di sistem.
4. Properti File
Setiap file di Linux memiliki beberapa atribut, antara lain:
- Tipe File: Mengidentifikasi jenis file, seperti file biasa, direktori, link, atau perangkat.
- Izin Akses: Menentukan hak akses pengguna terhadap file tersebut, yang bisa berupa baca, tulis, atau eksekusi.
- Pemilik dan Grup: Menunjukkan siapa pemilik file dan grup mana yang memiliki akses ke file tersebut.
- Ukuran File: Menunjukkan jumlah byte dalam file.
- Waktu Modifikasi: Menunjukkan kapan file terakhir diubah.
- Jumlah Link: Menunjukkan berapa banyak referensi (link) ke file tersebut.
5. Nama File
Linux mendukung penamaan file hingga 255 karakter, dengan berbagai simbol diperbolehkan, seperti garis bawah (_), titik (.), dan koma (,), tetapi beberapa karakter seperti spasi dan simbol khusus (&, ;, |, dll) tidak diperbolehkan. Linux bersifat case sensitive, sehingga huruf besar dan kecil dianggap berbeda. Contohnya, file bernama File.txt
berbeda dengan file.txt
.
6. Symbolic Link dan Hard Link
- Hard Link adalah sebuah referensi langsung ke inode file, sehingga file yang berbeda akan memiliki inode yang sama jika di-link. Jika file asli dihapus, data file akan tetap ada selama hard link masih ada.
- Symbolic Link adalah shortcut atau referensi ke path file lain. Symbolic link tetap bekerja meskipun file asli dihapus, tetapi akan menunjukkan file kosong jika file asli tidak lagi ada. Symbolic link dapat digunakan di partisi yang berbeda, sedangkan hard link hanya bisa dibuat di dalam partisi yang sama.
7. Melihat Isi File
Perintah file
pada Linux dapat digunakan untuk melihat jenis file yang ada di sistem. Ini berguna untuk mengidentifikasi tipe file seperti file teks, program C, atau dokumen HTML. Contoh penggunaan perintah file
:
$ file myprog.c letter.txt webpage.html
Output yang dihasilkan akan mengindikasikan tipe file, seperti:
myprog.c
: C program textletter.txt
: ASCII textwebpage.html
: HTML document text
8. Mencari File
Linux menyediakan beberapa perintah untuk mencari file dalam sistem, seperti:
- find: Mencari file berdasarkan nama atau pola tertentu di dalam direktori yang spesifik.
- which: Menampilkan lokasi dari executable file tertentu.
- locate: Mencari file dengan cepat menggunakan database yang diperbarui secara rutin.
9. Mencari Teks di Dalam File
Perintah grep
digunakan untuk mencari teks di dalam file berdasarkan pola yang ditentukan. Misalnya, untuk mencari kata "Hello" di dalam semua file .txt
, kita dapat menggunakan perintah:
$ grep "Hello" *.txt
Grep akan menampilkan baris yang mengandung kata "Hello" di file yang sesuai.
Jawaban Pertanyaan Pendahuluan
pwd: Menampilkan direktori kerja saat ini. cd: Mengubah direktori kerja. mkdir: Membuat direktori baru. rmdir: Menghapus direktori kosong.
cp: Mengkopi file atau direktori. mv: Memindahkan atau mengganti nama file atau direktori. rm: Menghapus file atau direktori.
Perbedaan Symbolic link dan hard link:
- Hard link menunjuk langsung ke inode dari file, sehingga file tersebut bisa memiliki beberapa nama di sistem file yang sama.
- Symbolic link (soft link) adalah referensi ke path file lain, dan bisa lintas partisi.
file: Menampilkan tipe file. find: Mencari file berdasarkan nama atau kriteria lain. which: Menunjukkan lokasi eksekusi dari sebuah perintah. locate: Mencari file dengan cepat menggunakan database. grep: Mencari teks dalam file.
E. PERCOBAAN DAN HASIL SERTA ANALISA
Analisa:
pwd
menunjukkan direktori aktif saat ini.echo $HOME
menampilkan direktori HOME yang biasanya adalah tempat direktori pribadi pengguna.
cd .
tidak mengubah posisi direktori.cd ..
memindahkan satu level ke atas dari direktori saat ini.cd
membawa pengguna ke direktori HOME, yang merupakan default jika tidak ada path yang diberikan.
Analisa:
mkdir
dapat membuat satu atau beberapa direktori sekaligus dan juga subdirektori jika diperlukan.ls -l
setelah pembuatan direktori menunjukkan struktur direktori yang baru dibuat dan memastikan direktori telah terbuat dengan benar.
Analisa:
rmdir
hanya bisa menghapus direktori kosong. Jika direktori tidak kosong, maka akan ada pesan kesalahan.- Menghapus subdirektori terlebih dahulu memungkinkan kita untuk menghapus direktori utama.
cd
Analisa:
cd
memungkinkan navigasi antar direktori dengan menentukan path yang tepat.- Kesalahan dalam path seperti
/user/C
(seharusnya/home/<user>/C
) akan menghasilkan pesan error.
cp
untuk Mengkopi File atau Seluruh DirektoriAnalisa:
cp
membuat salinan file di lokasi yang ditentukan.- Menyalin file ke dalam direktori berbeda memastikan file berada di lokasi yang diinginkan.
mv
untuk Memindah FileAnalisa:
mv
baik untuk mengganti nama file atau memindahkannya ke lokasi lain.- Secara keseluruhan, kesalahan disebabkan oleh tidak adanya direktori yang dituju. Sebelum memindahkan file ke direktori tertentu, pastikan direktori tersebut sudah ada.
- Jika file dipindahkan ke dalam direktori yang berbeda, pastikan path yang diberikan benar.
rm
untuk Menghapus FileAnalisa:
rm
menghapus file tanpa mengonfirmasi, kecuali menggunakan opsi-i
.rm -rf
sangat berbahaya karena dapat menghapus seluruh direktori dan isinya tanpa konfirmasi.
Analisa:
- Hard link (
ln
) mengarah langsung ke data file, sedangkan symbolic link (ln -s
) membuat referensi yang dapat menunjuk ke file yang berbeda atau tidak ada.
Analisa:
file
memberikan informasi tentang tipe file yang berguna untuk mengidentifikasi dan menangani file dengan benar.
Analisa:
find
sangat fleksibel dan memungkinkan pencarian mendalam di seluruh sistem atau dalam direktori tertentu.
Analisa:
which
berguna untuk menemukan lokasi dari perintah yang dapat dieksekusi, yang membantu dalam debugging dan konfigurasi lingkungan.
3.
Perintah locate
Analisa:
locate
lebih cepat daripadafind
karena menggunakan database yang sudah ada, tetapi database harus diperbarui untuk hasil yang akurat.
Analisa:
grep
memungkinkan pencarian teks yang cepat dan efisien dalam file, dan sangat berguna untuk analisis konten dan debugging.
- Materi kuliah sistem operasi
- Dokumentrasi linux ubuntu
0 Komentar