Laporan Praktikum IV
Manajemen Proses
MATA KULIAH SISTEM OPERASI
Penyusun :
Purbo Dwi Junianto (2203421016)
PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2024
Pokok Bahasan
Pengelolaan proses dalam sistem operasi Linux, termasuk pembuatan, pengelolaan, serta monitoring proses.
Tujuan Belajar
- Memahami konsep proses pada sis tem operasi Linux.
- Menampilkan beberapa cara menampilkan hubungan proses parent dan child.
- Menampilkan status proses dengan beberapa format berbeda.
- Melakukan pengontrolan proses pada shell.
- Memahami penjadwalan prioritas.
Abstrak
Laporan ini menjelaskan hasil praktikum terkait manajemen proses di sistem operasi Linux. Percobaan dilakukan untuk memahami bagaimana proses diatur dan dikelola, mulai dari pembuatan, terminasi, hingga monitoring proses yang sedang berjalan. Setiap percobaan dianalisis hasilnya, termasuk penjelasan penyebab pesan error yang muncul. Kesimpulan dari praktikum ini menegaskan pentingnya pemahaman mendalam terhadap manajemen proses untuk pengelolaan sumber daya sistem yang efisien.
Teori Singkat
1. Konsep Proses pada Sistem Operasi Linux
Proses adalah salah satu konsep dasar dalam sistem operasi yang menggambarkan program yang sedang dieksekusi. Dalam Linux, setiap proses diberikan sebuah PID (Process ID) untuk identifikasi. Kernel Linux mengelola semua proses yang berjalan, termasuk penjadwalan (scheduling) yang menentukan urutan eksekusi proses-proses tersebut. Sistem ini juga mendukung multi-threading, memungkinkan satu proses untuk memiliki beberapa thread yang dapat dijalankan secara bersamaan.
2. Sinyal
Sinyal merupakan mekanisme sederhana yang digunakan oleh sistem operasi untuk mengirim notifikasi ke suatu proses bahwa sebuah kejadian telah terjadi. Proses dapat menangani sinyal dengan melakukan tindakan tertentu atau mengabaikannya tergantung pada implementasi. Sinyal umumnya digunakan untuk menginterupsi proses, seperti sinyal yang dikirimkan saat pengguna menekan Ctrl+C untuk menghentikan proses yang berjalan di terminal.
3. Mengirim Sinyal
Pengiriman sinyal di Linux dapat dilakukan dengan menggunakan perintah kill
, yang digunakan untuk mengirim sinyal ke proses tertentu. Nama perintah ini bukan berarti membunuh proses, karena kill
bisa mengirim berbagai jenis sinyal, termasuk untuk menghentikan sementara atau melanjutkan proses. Pengguna dapat mengirim sinyal tertentu dengan menentukan nomor sinyal atau nama sinyal dalam perintah tersebut.
4. Mengontrol Proses pada Shell
Dalam shell, pengguna memiliki kontrol penuh terhadap proses yang berjalan. Proses dapat dijalankan di latar belakang dengan menambahkan tanda "&" pada akhir perintah. Shell juga memungkinkan pengguna untuk menghentikan sementara proses dengan menekan Ctrl+Z dan melanjutkannya kembali di latar depan menggunakan perintah fg
, atau di latar belakang menggunakan bg
.
5. Mengontrol Proses Lain
Mengontrol proses lain di Linux dilakukan dengan menggunakan berbagai perintah seperti ps
untuk melihat daftar proses yang berjalan, serta top
untuk melihat informasi penggunaan CPU dan memori oleh setiap proses. Selain itu, perintah kill
dapat digunakan untuk menghentikan proses yang tidak diinginkan, dan nice
atau renice
untuk mengatur prioritas proses.
Percobaan dan Hasil serta Analisanya
Percobaan 1: Status Proses
Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 dan login ke terminal sebagai user.
Instruksi ps (process status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal di mana proses tersebut aktif, STAT berisi informasi seperti S (Sleeping) dan R (Running), sedangkan COMMAND merupakan instruksi yang digunakan oleh proses.
Untuk melihat faktor/elemen lainnya, gunakan opsi -u (user). Informasi yang ditampilkan meliputi:
%CPU adalah persentase waktu CPU yang digunakan oleh proses.
%MEM adalah persentase memori sistem yang digunakan oleh proses.
SIZE adalah jumlah memori yang dialokasikan.
RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori fisik yang digunakan oleh proses.
START adalah waktu ketika proses tersebut diaktifkan.
Mencari proses yang spesifik untuk pemakai. Proses yang ditampilkan hanya terbatas pada proses milik pemakai yang sedang melakukan login.
Untuk melihat proses lain, gunakan opsi a (all) dan au (all user) untuk menampilkan semua proses yang dijalankan oleh pengguna di sistem.
Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis.
Analisis:
Instruksi di atas menjelaskan cara berpindah dari mode grafis ke terminal dengan menggunakan kombinasi tombol Ctrl+Alt+F2, kemudian menampilkan status proses yang sedang berjalan menggunakan perintah ps. Perintah ps memungkinkan pengguna untuk melihat informasi penting tentang proses, seperti PID, penggunaan CPU, memori, dan statusnya (Running atau Sleeping).
Dengan opsi -u, pengguna bisa melihat proses yang dijalankan oleh user tertentu, serta menampilkan informasi lebih rinci terkait sumber daya yang digunakan oleh proses. Untuk menampilkan semua proses di sistem, termasuk yang dijalankan oleh pengguna lain, opsi a dan au digunakan.
Secara keseluruhan, instruksi ini mengajarkan dasar penggunaan perintah ps di Linux untuk manajemen proses, baik dari sisi penggunanya sendiri maupun seluruh sistem. Penggunaan ini penting dalam memantau performa sistem dan mengelola proses secara efisien.
Percobaan 2: Menampilkan Hubungan Proses Parent dan Child
Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 dan login ke terminal sebagai user.
Ketik perintah ps -eH dan tekan Enter. Opsi -e memilih semua proses, sementara opsi -H menampilkan proses dalam bentuk hierarki. Proses child akan muncul di bawah proses parent, dan ditandai dengan awalan beberapa spasi untuk menunjukkan keterkaitan hierarkisnya.
Ketik ps -ef dan tekan Enter. Tampilan serupa dengan langkah sebelumnya, namun opsi -f akan menampilkan status proses dengan karakter grafis tambahan untuk menunjukkan keterhubungan proses parent dan child.
Ketik pstree dan tekan Enter. Semua proses pada sistem akan ditampilkan dalam bentuk hierarki parent/child. Proses parent berada di sebelah kiri proses child. Sebagai contoh, proses init adalah parent (atau ancestor) dari semua proses pada sistem. Beberapa child dari init juga memiliki child sendiri. Sebagai contoh, proses login memiliki proses bash sebagai child, bash memiliki startx sebagai child, dan startx memiliki xinit sebagai child berikutnya, dan seterusnya.
Ketik pstree | grep mingetty dan tekan Enter. Perintah ini akan menampilkan semua proses mingetty yang berjalan pada sistem, yang merupakan bagian dari console virtual. Selain merinci semua proses, proses-proses tersebut dikelompokkan dalam satu baris dengan angka yang menunjukkan jumlah proses yang berjalan.
Untuk melihat semua PID (Process ID) dari proses, gunakan opsi -p yang akan menampilkan proses beserta PID-nya.
Untuk menampilkan proses dan ancestor yang tercetak tebal, gunakan opsi -h, yang akan memberikan penekanan visual pada proses yang terkait.
Analisis:
Percobaan ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara proses parent dan child dalam sistem operasi Linux. Dengan menggunakan perintah seperti ps -eH, ps -ef, dan pstree, kita dapat melihat bagaimana proses-proses di dalam sistem berhubungan secara hierarki. Proses parent dapat memiliki beberapa proses child yang dijalankan di bawahnya.
Perintah pstree memberikan tampilan yang lebih intuitif, menampilkan hubungan proses dalam bentuk pohon hierarkis, di mana proses init bertindak sebagai parent utama dari seluruh proses pada sistem. Proses-proses lain seperti bash, startx, dan xinit merupakan contoh proses child yang muncul dari proses parent sebelumnya.
Dengan menggunakan kombinasi perintah ini, pengguna dapat lebih memahami struktur dan hubungan proses di sistem Linux, yang sangat berguna untuk debugging, pengelolaan sistem, dan memahami alur eksekusi program di dalam sistem operasi.
Percobaan 3: Menampilkan Status Proses dengan Berbagai Format
Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 dan login ke terminal sebagai user.
Ketik perintah untuk menampilkan status proses dengan opsi -e. Opsi ini menampilkan semua proses dalam format 4 kolom: PID, TTY, TIME, dan CMD. Jika halaman penuh, akan muncul prompt More di bagian bawah layar. Tekan q untuk kembali ke prompt perintah.
Ketik perintah untuk menampilkan semua proses yang dihasilkan oleh terminal (TTY) dan proses yang tidak dihasilkan oleh terminal dengan opsi a dan x. Opsi a menampilkan semua proses yang terkait dengan terminal, sementara opsi x menampilkan semua proses yang tidak terikat ke terminal. Ini akan menampilkan 5 kolom: PID, TTY, STAT, TIME, dan COMMAND. Jika halaman penuh, prompt More akan terlihat di bagian bawah layar. Tekan q untuk kembali ke prompt perintah.
Ketik perintah untuk menampilkan semua proses dalam format daftar penuh. Ini menampilkan informasi lengkap dari setiap proses yang sedang berjalan di sistem. Jika halaman penuh, prompt More akan muncul di bagian bawah layar. Tekan q untuk kembali ke prompt perintah.
Ketik perintah untuk menampilkan semua proses dengan hanya dua kolom: PID dan CMD. Ini adalah tampilan yang disesuaikan oleh user untuk melihat nomor proses (PID) dan perintah yang dijalankan (CMD). Jika halaman penuh, prompt More akan terlihat di bagian bawah layar. Tekan q untuk kembali ke prompt perintah.
Ketik perintah untuk menampilkan proses dengan kolom PID, PPID, %MEM, dan CMD. PPID adalah nomor identitas dari proses parent, sementara %MEM menampilkan persentase penggunaan memori sistem oleh proses tersebut. Jika sebuah proses menggunakan sedikit memori, nilainya mungkin akan ditampilkan sebagai 0%. Jika halaman penuh, prompt More akan muncul di bagian bawah layar. Tekan q untuk kembali ke prompt perintah.
Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis.
Analisis:
Percobaan ini mendemonstrasikan berbagai cara untuk menampilkan status proses di sistem Linux menggunakan perintah ps dengan berbagai format tampilan. Setiap opsi yang digunakan memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk menyesuaikan informasi yang ingin dilihat, seperti informasi proses berdasarkan PID, TTY, penggunaan memori, hingga parent-child relationship antar proses.
Penggunaan opsi -e menampilkan semua proses di sistem, sementara opsi -ax memungkinkan pengguna melihat perbedaan antara proses yang terkait dengan terminal dan yang tidak. Perintah ini sangat berguna dalam manajemen sistem, terutama untuk memantau performa dan status berbagai proses di lingkungan multi-user seperti Linux.
Dengan kombinasi berbagai opsi, pengguna dapat memfilter informasi proses sesuai kebutuhan, mulai dari melihat penggunaan memori, waktu eksekusi, hingga menampilkan proses parent dari setiap child. Hal ini sangat membantu dalam memahami kinerja sistem dan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan proses yang berjalan.
Percobaan 4: Mengontrol Proses Pada Shell
Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 dan login ke terminal sebagai user.
Gunakan perintah yes yang mengirim output berupa "y" secara berulang tanpa henti. Untuk menghentikan proses, gunakan kombinasi tombol Ctrl+C.
Belokkan output standar dari perintah yes ke /dev/null agar output tidak ditampilkan di layar. Ini dilakukan dengan mengarahkan output perintah tersebut ke /dev/null. Untuk menghentikan proses, gunakan Ctrl+C.
Salah satu cara agar perintah yes tetap berjalan tetapi shell tetap bisa digunakan untuk keperluan lain adalah dengan menjalankan perintah tersebut di background. Ini dilakukan dengan menambahkan karakter & di akhir perintah. Angka dengan tanda "+" yang muncul menunjukkan job number, diikuti dengan PID proses tersebut.
Untuk melihat status proses yang sedang berjalan di background, gunakan perintah jobs.
Untuk menghentikan proses (job) yang berjalan di background, gunakan perintah kill diikuti dengan job number atau PID proses. Untuk mengidentifikasi job number, tambahkan karakter % sebelum nomor job tersebut. Contoh: kill %1.
Setelah menghentikan proses, cek status job dengan menggunakan perintah jobs untuk memastikan bahwa proses telah dihentikan.
Analisis:
Percobaan ini menunjukkan bagaimana pengguna dapat mengontrol proses yang berjalan di shell. Dengan menggunakan perintah yes, kita bisa melihat bagaimana proses terus menghasilkan output hingga dihentikan secara manual menggunakan Ctrl+C. Pengalihan output ke /dev/null memungkinkan pengguna untuk menjalankan proses tanpa menampilkan output di layar.
Menjalankan perintah di background memungkinkan pengguna untuk tetap menggunakan shell sambil membiarkan proses berjalan. Penggunaan perintah jobs sangat penting untuk memantau proses-proses yang sedang berjalan di background, dan perintah kill digunakan untuk menghentikan proses tersebut.
Percobaan ini sangat berguna dalam situasi di mana beberapa proses perlu dijalankan secara paralel tanpa mengganggu pekerjaan lain di terminal.
Percobaan 5: Menghentikan dan Memulai Kembali Job
Cara lain untuk meletakkan job di background adalah dengan memulai job secara normal (di foreground), lalu menghentikannya sementara (suspend) dan memulainya kembali di background. Jalankan perintah yes /dev/null. Untuk menghentikan sementara job (suspend), bukan menghentikannya secara permanen (terminate), gunakan kombinasi tombol Ctrl+Z.
Untuk memulai kembali job di foreground, gunakan perintah fg. Shell akan menampilkan nama perintah yang dipindahkan ke foreground. Setelah itu, hentikan lagi job sementara dengan Ctrl+Z.
Setelah menghentikan job sementara, gunakan perintah bg untuk meletakkan job di background. Job yang berada di background tidak dapat dihentikan dengan Ctrl+Z. Untuk menghentikannya, pindahkan job kembali ke foreground dengan fg, lalu hentikan sementara dengan Ctrl+Z.
Job yang berjalan di background masih bisa menampilkan teks di terminal. Untuk menghentikannya, tidak bisa menggunakan Ctrl+C. Job harus dipindahkan terlebih dahulu ke foreground dengan perintah fg, kemudian tekan Enter, lalu gunakan Ctrl+Z untuk menghentikan sementara.
Jika ingin menjalankan beberapa job sekaligus, job bisa diletakkan di foreground atau background menggunakan job ID. Sebagai contoh, untuk memindahkan job ke foreground, gunakan fg %2, atau ke background dengan bg %2.
Setelah job dipindahkan ke foreground dengan fg dan dihentikan sementara dengan Ctrl+Z, Anda dapat melihat status job dengan perintah ps -fae.
Untuk menghentikan proses secara permanen, gunakan perintah kill diikuti dengan nomor PID (Process ID) dari job yang ingin dihentikan. Sebagai contoh, gunakan kill -9 <NomorPID> untuk menghentikan proses.
Setelah selesai, logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis.
Analisis:
Percobaan ini menjelaskan bagaimana cara menghentikan dan memulai kembali job di Linux, baik di foreground maupun di background. Pengguna dapat menghentikan sementara job yang sedang berjalan dengan Ctrl+Z dan kemudian memindahkannya ke background atau foreground dengan perintah bg dan fg.
Ketika job berada di background, ia masih dapat beroperasi tanpa mengganggu aktivitas lain di shell, tetapi tidak bisa dihentikan menggunakan Ctrl+C. Oleh karena itu, job harus dipindahkan kembali ke foreground untuk dihentikan. Pengelolaan job dengan menggunakan job ID sangat penting dalam situasi multitasking, di mana beberapa job harus dijalankan secara bersamaan.
Perintah ps -fae dan kill juga memberikan kontrol penuh atas proses yang berjalan, terutama untuk menghentikan proses yang tidak diinginkan atau memonitor status proses secara menyeluruh.
Percobaan 6: Percobaan dengan Penjadwalan Prioritas
Login sebagai root.
Buka tiga terminal dan tampilkan pada screen yang sama.
Pada setiap terminal, ketik PS1 = "\w:" dan tekan Enter. Opsi \w akan menampilkan path pada direktori home. Karena login sebagai root, direktori yang ditampilkan adalah / pada setiap terminal. Setelah itu, ketik pwd dan tekan Enter untuk memastikan bahwa Anda sedang berada di direktori /root.
Buka terminal keempat dan atur posisinya agar keempat terminal terlihat pada screen.
Pada terminal keempat, ketik top dan tekan Enter. Program top akan muncul. Ketik i untuk menampilkan hanya proses yang aktif. Jika ingin menghilangkan bagian atas dari screen, ketik imt.
Pada terminal 1, jalankan program yes dengan mengetik perintah tersebut, lalu tekan Enter.
Ulangi langkah 6 pada terminal 2.
Pada jendela top, Anda akan melihat dua program yes yang sedang berjalan. Nilai %CPU pada kedua proses akan sama, menunjukkan bahwa keduanya mengkonsumsi waktu CPU yang sama dan berjalan dengan kecepatan yang sama. Masing-masing proses memiliki PID yang berbeda, misalnya 9335 dan 9338.
Pada terminal 3 (yang tidak menjalankan program yes atau top), ketik perintah renice 19 <PID terminal 1> (contoh: renice 19 9335) dan tekan Enter. Ini akan mengubah prioritas penjadwalan proses tersebut ke nilai 19 (prioritas lebih rendah).
Tunggu beberapa saat hingga tampilan di top berubah. Pada kolom STAT, proses 9335 akan menunjukkan huruf N, yang berarti prioritas penjadwalan untuk proses 9335 lebih tinggi (lebih lambat) dibanding proses 9338.
Program top juga memiliki fungsi yang sama dengan renice. Pilih jendela top dan tekan r. Akan muncul prompt PID to renice. Ketik 9335 (ganti dengan PID Anda sendiri) dan tekan Enter. Program top akan memberikan prompt Renice PID 9335 to value. Ketik -19 dan tekan Enter.
Tunggu beberapa saat hingga top menunjukkan perubahan, dan lihat nilai %CPU pada kedua proses. Kini, proses 9335 akan berjalan lebih cepat dibanding proses 9338. Kolom STAT akan menunjukkan prioritas lebih rendah (lebih cepat) dari nilai 0 untuk proses 9335.
Pada terminal 3, ketik nice -10 yes dan tekan Enter. Tunggu beberapa saat hingga tampilan top berubah, dan akan muncul proses yes ketiga dengan PID baru, misalnya 9352. Opsi -10 akan ditampilkan pada kolom NI (penjadwalan prioritas).
Jangan gunakan mouse dan keyboard selama 10 detik. Program top akan menampilkan proses yang aktif selain program yes, tetapi %CPU akan kecil (di bawah 1.0) dan konsisten. Proses terkait dengan desktop grafis, seperti X dan panel, juga akan terlihat.
Pindahkan mouse sehingga kursor berubah pada screen, dan lihat apa yang terjadi pada tampilan top. Proses tambahan akan muncul, dan nilai %CPU akan berubah, terutama untuk proses yang berhubungan dengan grafis. Salah satu alasannya adalah bahwa proses 4107 berjalan dengan prioritas penjadwalan tinggi. Pilih jendela top, ketik r, dan masukkan PID 9352. Ketik 0 pada prompt Renice PID to value dan tekan Enter. Pindahkan mouse ke sekeliling screen, lalu perhatikan perubahan pada tampilan top.
Tutup semua jendela terminal.
Logout dan login kembali sebagai user biasa.
Analisis:
Percobaan ini menunjukkan bagaimana pengaturan prioritas penjadwalan dapat mempengaruhi proses yang berjalan di sistem Linux. Dengan menggunakan perintah renice dan nice, pengguna dapat mengubah prioritas proses untuk menentukan proses mana yang mendapatkan lebih banyak atau lebih sedikit waktu CPU.
Perintah top memberikan pandangan visual real-time tentang penggunaan sumber daya sistem dan memungkinkan pengguna untuk melakukan penyesuaian prioritas langsung dari program tersebut. Percobaan ini membantu dalam mengelola sumber daya sistem secara efektif, terutama ketika ada beberapa proses yang berjalan secara bersamaan, dan salah satu proses perlu diprioritaskan di atas yang lain.
LATIHAN
1. Masuk ke tty2 dengan menekan Ctrl+Alt+F2, lalu ketik ps -au dan tekan Enter. Perhatikan keluaran sebagai berikut:
a. Proses yang bukan root: Pada keluaran perintah ps -au, Anda akan melihat daftar proses dari berbagai pengguna selain root. Nama-nama pengguna ini akan ditampilkan di kolom pertama.
b. PID dan COMMAND dari proses yang paling banyak menggunakan CPU time: Anda dapat melihat kolom %CPU untuk menemukan proses dengan penggunaan CPU tertinggi, lalu catat PID dan COMMAND-nya.
c. Buyut proses dan PID dari proses tersebut: Gunakan kolom PPID untuk mengetahui PID dari proses induk, dan lanjutkan mencari buyut proses (proses di atas induk).
d. Beberapa proses daemon: Daemon adalah proses yang berjalan di latar belakang. Anda dapat melihat beberapa contoh daemon seperti cron, sshd, atau systemd.
e. Setelah menjalankan perintah csh, who, bash, ls, dan sh, gunakan ps untuk melihat daftar proses yang sedang berjalan dan PID terbesar.
PID yang paling besar adalah 9717
2. Cobalah format tampilan ps dengan opsi berikut dan perhatikan hasil tampilannya:
- -f: daftar penuh
- - j: format job
- j: format job control
- I: daftar memanjang
- s :format sinyal
- v: format virtual memory
- x: format register i386
3. Urutan Pekerjaan dengan Proses
a. Gunakan perintah find untuk mencari ke seluruh direktori pada sistem. Alihkan output hasil pencarian direktori ke dalam file directories.txt dan pesan error dialihkan ke file errors.txt.
b. Gunakan perintah sleep 5. Apa yang terjadi dengan perintah ini?
- Perintah ini akan membuat sistem "tidur" atau berhenti selama 5 detik sebelum melanjutkan operasi berikutnya.
c. Jalankan perintah di background dengan menambahkan & di akhir perintah.
d. Jalankan perintah sleep 15 di foreground, lalu hentikan sementara dengan Ctrl+Z. Kemudian letakkan proses tersebut di background dengan perintah bg. Ketik jobs untuk melihat daftar job yang sedang berjalan, kemudian ketik ps untuk melihat informasi detail proses. Kembalikan job ke foreground dengan perintah fg.
e. Jalankan sleep 15 di background dengan menambahkan &, kemudian gunakan perintah kill diikuti nomor job untuk menghentikan proses.
f. Jalankan sleep 15 di background dengan menambahkan &, kemudian gunakan kill untuk menghentikan sementara proses tersebut. Gunakan bg untuk melanjutkan proses yang sedang dijalankan.
- Jalankan sleep 60 sebanyak 5 kali di background, dan kemudian terminasi semua proses menggunakan perintah killall.
g. Gunakan perintah ps, w, dan top untuk menunjukkan semua proses yang sedang dieksekusi di sistem.
h. Gunakan perintah ps -ael untuk menampilkan hierarki proses. Carilah init proses. Apakah Anda bisa mengidentifikasi sistem daemon yang penting? Apakah Anda bisa mengidentifikasi shell dan subprocess?
Gunakan ps -ael untuk melihat semua proses, termasuk hierarki proses.
Carilah proses init dan sistem daemon yang penting seperti cron, dan lainnya.
i. Kombinasikan perintah ps -fae dan grep untuk melakukan pencarian proses tertentu. Apa yang Anda lihat?j. Jalankan proses sleep 300 di background. Log off dari komputer, lalu log in kembali. Lihat daftar semua proses yang sedang berjalan. Apa yang terjadi pada proses sleep?
Kesimpulan
Melalui percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan proses dalam sistem operasi Linux sangat penting untuk memaksimalkan efisiensi dan kinerja sistem. Berikut adalah beberapa poin utama yang dapat diambil dari hasil percobaan:
Pengelolaan Proses: Proses di Linux dapat diidentifikasi dan dikelola menggunakan perintah seperti
ps
,top
, danpstree
. Dengan pemahaman yang baik tentang status proses dan hubungan antara proses parent dan child, pengguna dapat melakukan manajemen yang lebih efektif.Sinyal dan Kontrol Proses: Sinyal digunakan untuk mengontrol eksekusi proses, seperti menghentikan, melanjutkan, atau memprioritaskan proses tertentu. Perintah
kill
danbg
/fg
memungkinkan pengguna untuk menghentikan dan memindahkan proses di antara foreground dan background.Prioritas Proses: Melalui percobaan dengan
renice
dannice
, pengguna dapat mengubah prioritas proses untuk memastikan bahwa proses yang lebih penting mendapatkan lebih banyak waktu CPU. Ini sangat berguna dalam situasi di mana banyak proses berjalan bersamaan.Penggunaan Output dan Daemon: Proses daemon berfungsi di latar belakang dan penting untuk berbagai layanan sistem. Menggunakan pengalihan output dapat membantu mengelola dan mencatat hasil dari perintah yang dijalankan.
Sesi dan Lingkungan Shell: Pengelolaan sesi dan lingkungan shell adalah aspek penting lainnya. Misalnya, proses yang berjalan di background dapat dihentikan dan dimulai kembali, tetapi tanpa penggunaan
nohup
, proses tersebut akan terhenti saat pengguna log out.Monitoring dan Debugging: Perintah seperti
top
,ps -ael
, dan penggunaangrep
untuk mencari proses tertentu memberikan cara yang efisien untuk memonitor dan mendiagnosis masalah yang mungkin muncul dalam sistem.
Secara keseluruhan, pemahaman dan penguasaan terhadap pengelolaan proses, sinyal, dan prioritas sangat krusial bagi pengguna dan administrator sistem dalam menjaga performa dan stabilitas sistem Linux.
Daftar Pustaka/Referensi
- Dokumentasi resmi Linux Ubuntu.
- Materi kuliah terkait sistem operasi dan manajement proses.
- Nemeth, E., Snyder, G., Hein, T. R. (2017). UNIX and Linux System Administration Handbook. Pearson.
0 Komentar